- Ketahuilah, banyak orang yang berpakaian putih bersih namun ternoda agamanya. Berapa banyak orang yang memuliakan dirinya namun ternyata malah dihinakan oleh diri sendiri. Ingatlah, segera (kau hapus) keburukan yang telah lalu dengan kebaikan yang masih baru. (Abu Ubaidah ibnul Jarrah/ Az Zuhd, Imam Ahmad)
News
WELCOME TO MY BLOG
bacaan islam,artikel jawa,motivasi dan kata-kata mutiara.
Kamis, 24 Februari 2011
The filosophie of Sluku-sluku
Filosofi Sluku-Sluku Batok Posted on 19 February 2011 by
MIfta Masih ingat tembang jawa yang
diciptakan oleh para walisongo
dalam menyebarkan agama islam
di tanah jawa??? iya, salah
satunya adalah tembang Sluku-
Sluku Batok. ini dalah tembangnya : Sluku-sluku bathok Bathoke
ela-elo Si Rama menyang Solo Oleh-
olehe payung mutho Pak jenthit lolo lo bah Yen
mati ora obah Yen obah medeni bocah Yen
urip golekko dhuwit Tapi apakah kalian mengerti apa
makna temabang tersebut??? Ali
Maschan Mouesa dalam
ceramahnya tadi malam pada
peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW di Singosari menuturkan : Sluku-sluku bathok : berasal dari
Bahasa Arab : Ghuslu-ghuslu
bathnaka, artinya mandikanlah
batinmu. Membersihkan batin
dulu sebelum membersihkan
badan atau raga. Sebab lebih mudah membersihkan badan
dibandingkan membersihkan batin
atau jiwa. Bathoke ela-elo : batine La Ilaha
Illallah : maksudnya hatinya
senantiasa berdzikir kepada
Allah, diwaktu senang apalagi
susah, dikala menerima nikmat
maupun musibah, sebab setiap persitiwa yang dialami manusia,
pasti mengandung hikmah. Si Rama menyang Solo : siram
(mandilah, bersuci) menyang
(menuju) Solo (Sholat). Mandilah,
bersucilah, kemudian kerjakanlah
shalat. Allah menciptakan Jin dan
manusia tidak lain adalah agar supaya menyembah,
menghambakan diri kepada-Nya.
Menyadari betapa besarnya
anugerah dan jasa yang telah
diperoleh manusia dan betapa
bijaksana Allah dalam segala ketetapan dan pekerjaan-Nya.
Kesadaran ini dapat mendorong
seorang hamba untuk beribadah
kepada Allah sebagai ungkapan
rasa syukur atas nikmat yang
telah diterima. Oleh-olehe payung motha :
Lailaha Illalah hayyun mauta :
dzikir pada Allah mumpung masih
hidup, bertaubat sebelum
datangnya maut. Manusia hidup
di alam dunia tidak sekedar memburu kepentingan duniawi
saja, tetapi harus seimbang
dengan urusan-urusan ukhrowi. Pak jenthit lolo o bah : kematian
itu datangnya tiba-tiba, tak ada
yang tahu. Tak bisa dimajukan
atau dimundurkan walau sesaat.
Sehingga saat kita hidup, kita
harus senantiasa bersiap dan waspada. Selalu mengumpulkan
amal kebaikan sebagai bekal
untuk dibawa mati. Yen obah medeni bocah : Saat
kematian datang, semua sudah
terlambat. Kesempatan beramal
hilang. Banyak ingin minta
dihidupkan tapi Allah tidak
mengijinkan. Jika mayat hidup lagi maka bentuknya menakutkan
dan mudharat-nya akan lebih
besar. Yen urip golekno dhuwit :
Kesempatan terbaik untuk
berkarya dan beramal adalah
saat ini. Saat masih hidup. Pengin
kaya, pengin membantu orang
lain, pengin membahagiakan orang tua: sekaranglah saatnya.
Ketika uang dan harta benda
masih bisa menyumbang bagi
tegaknya agama Allah. Sebelum
terlambat, sebelum segala pintu
kesempatan tertutup. Mudah-mudahan kita semua bisa
menerapkan dan mengamalkan
makna dari syair di dalam lagu
“SLUKU-SLUKU BATHOK”. Bukan hanya untuk sekedar lagu
dolanan, akan tetapi merupakan
keadaan yang harus dilakukan
setiap manusia di bumi agar
selalu dekat dengan Sang Maha
Pencipta (Allah SWT)… Amin… .. Categorized | Perlu kita tahu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salam gan ...
BalasHapusmenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
Tetaplah semangat memulai hal baru !
di tunggu kunjungan balik.nya gan !