WELCOME TO MY BLOG

bacaan islam,artikel jawa,motivasi dan kata-kata mutiara.

Minggu, 30 Januari 2011

"SEMBOYAN DAKWAH WALISANGA"

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah.
Sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.”(QS. Ali Imron : 110) .Kurang lebih lima ratus tahun
yang lalu walisongo berdakwah
dan berkeliling kehampir seluruh
pulau jawa, maka dalam masa
yang relatif singkat, yang hampir
penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah
menjadi kerajaan Islam Demak.
Para Walisoongo mempunyai
semboyan yang terekam hingga
saat ini adalah : 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo /
Tanpo pasukan
Berdakwah dan berkeliling
kedaerah lain tanpa membawa
pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang
tanpa Sayap
Pergi kedaerah nan jauh
walaupun tanpa sebab yang
nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat
Tanpa Kaki
Pergi kedaerah yang sulit
dijangkau seperti gunung-gunung
juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo
Kemana-mana hanya membawa
kebesaran Allah SWT.
(Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji
Walaupun dimarahi, diusir, dicaci
maki bahkan dilukai fisik dan
mentalnya namun mereka
seakan-akan orang yang tidak
mempan diterjang bermacam- macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding
Dalam memerangi nafsunya
sendiri dan mengajak orang lain
supaya memerangi nafsunya.
Tidak pernah berdebat,
bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil
kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/
Merendahkan
Mereka ini walaupun dengan
orang yang senang, membenci,
mencibir, dan lain-lain akan tetap
mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha
agama dan tidak merendahkan,
mengkritik dan membanding-
bandingkan, mencela orang lain
bahkan tetap melihat
kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo
Dimulyakan, disambut, dihargai,
diberi hadiah, diperhatikan,
walaupun mereka sebelumnya
bukan orang alim ulama, bukan
pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’ I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo
Mereka akan merasa kaya dalam
hatinya. Keinginan bisa
kesampaian terutama keinginan
menghidupkan sunnah Nabi, bisa
terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang
terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah
banyak dilupakan umat islam
masa kini. Pesan Walisongo
diantaranya pesan Sunan
kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge
2. Yen pasar ilang kumandange
3. Yen wong wadon ilang wirange
4. Enggal-enggal topo lelono
njajah deso milangkori ojo bali
sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi,
maksudnya adalah : Apabila
sungai sudah kering, pasar hilang
gaungnya, wanita hilang rasa
malunya, maka cepatlah
berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat
bulan untuk mendapatkan ilham
(ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah
dengan mempunyai sifat-sifat
diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah
atau kasih sayang
2. Menghindari pujian karena
segala pujian hanya milik Allah
SWT
3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan
4. Semangat berkorban harta
dan jiwa
5. Selau memperbaiki diri
6. Mencari ridho Allah SWT
7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan
8. Sabar menjalani kesulitan
9. Memupukkan semua kejagaan
hanya kepada Allah SWT
10. Tidak putus asa dalam
menghadapi ketidak berhasilan usaha
11. Istiqomah seperti unta
12. Tawadhu seperti bumi
13. Tegar seperti gunung
14. Pandangan luas dan tinggi
menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti
matahari sehingga memberi
kepada semua makhluk tanpa
minta bayaran. Para Walisongo adalah penerus
dakwah Nabi Muhammad SAW,
sebagai penerus atau
penyambung perjuangan, mereka
rela meninggalkan keluarga,
kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari
hidupnya. Para Walisongo rela
bersusah payah seperti itu
karena menginginkan ridho Allah
SWT. Diturunkannya agama
adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat.
Segala kebahagiaan, kejayaan,
ketenangan, keamanan,
kedamainan dan lain-lainnya akan
terwujud apabila manusia taat
pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad
SAW secara keseluruhan atau
secara seratus persen.
Sebagaimana dikatakan dalam Al-
Qur’ an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus
kepermukaan bumi adalah khusus
mempunyai tanggung jawab
penting. Misi pentingnya adalah
untuk mengajak manusia
dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar